Bangkalan, 22 April 2025 – Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura (UTM) kembali menunjukkan komitmennya dalam mewujudkan Zona Integritas (ZI) menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM). Pada Selasa, 22 April 2025, seluruh Tim ZI di lingkungan fakultas menghadiri rapat koordinasi yang berlangsung di Ruang Rapat Lantai 1 Gedung RKBI. Agenda utama rapat ini adalah evaluasi progres program ZI yang telah berjalan serta perencanaan langkah strategis ke depan.
Komitmen Berkelanjutan dalam Reformasi Birokrasi
Pembangunan Zona Integritas di Fakultas Pertanian UTM merupakan bagian dari upaya reformasi birokrasi yang dicanangkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Fakultas ini telah menetapkan enam area perubahan sebagai fokus utama, yaitu:
- Manajemen perubahan
- Penataan tata laksana
- Penataan sistem manajemen sumber daya manusia
- Penguatan akuntabilitas
- Penguatan pengawasan
- Peningkatan kualitas pelayanan publik
Langkah-langkah konkret telah diambil, termasuk penyusunan dokumen inovasi untuk meningkatkan layanan administrasi akademik dalam kerangka ZI.
Capaian dan Inovasi Fakultas Pertanian
Fakultas Pertanian UTM telah mencatat berbagai kemajuan dalam implementasi ZI, antara lain:
- Penerapan sistem pengaduan dan konsultasi pelayanan yang terintegrasi dengan SP4N-Lapor!
- Pelaksanaan sosialisasi tindak lanjut pencanangan ZI di lingkungan Fakultas.
Pentingnya Zona Integritas dalam Dunia Pendidikan
Pembangunan Zona Integritas di lingkungan perguruan tinggi memiliki peran vital dalam menciptakan tata kelola yang transparan, akuntabel, dan bebas dari praktik korupsi. Hal ini tidak hanya meningkatkan kepercayaan publik terhadap institusi pendidikan, tetapi juga memastikan bahwa layanan yang diberikan kepada mahasiswa dan masyarakat luas memenuhi standar kualitas yang tinggi.
Dengan komitmen yang kuat dan langkah-langkah strategis yang telah diambil, Fakultas Pertanian UTM terus berupaya menjadi contoh dalam penerapan Zona Integritas di lingkungan akademik. Upaya ini diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata dalam menciptakan budaya kerja yang bersih, melayani, dan berorientasi pada hasil.
