Bangkalan, 22 November 2024 – Universitas Trunojoyo Madura (UTM) mencatat tonggak penting dalam sejarah akademiknya dengan mengukuhkan lima guru besar di Gedung Pertemuan Moch. Noer, UTM. Pengukuhan dilakukan oleh Rektor UTM, Dr. Safi’, yang menegaskan komitmen universitas dalam memperkuat daya saing di tingkat ASEAN.
Lima guru besar yang dikukuhkan berasal dari berbagai bidang keilmuan strategis, tiga di antaranya dari Fakultas Pertanian. Mereka adalah: Prof. Dr. Zainul Hidayah, S.Pi., M.App.Sc., Prof. Dr. Achmad Amzeri, S.P., M.P. dan Prof. Dr. Ir. Hj. Siti Fatimah, M.Si.
Sedangkan orasi ilmiah masing-masinbg guru besar sebagai berikut :
- Prof. Dr. Zainul Hidayah, S.Pi., M.App.Sc.
Kepakaran: Sistem Informasi Geografis
Orasi Ilmiah: Peranan Sistem Informasi Geografis dalam Pengelolaan Ekosistem Pesisir dan Pulau Kecil. - Prof. Dr. Aeri Rachmad, ST., MT.
Kepakaran: Kecerdasan Buatan dan Data Science
Orasi Ilmiah: Peranan Data Science dalam Perkembangan Dunia Medis dan Agriculture melalui Data Citra. - Prof. Dr. Achmad Amzeri, S.P., M.P.
Kepakaran: Pemuliaan Tanaman
Orasi Ilmiah: Inovasi Varietas Jagung Unggul dalam Mendukung Ketahanan dan Kedaulatan Pangan di Pulau Madura. - Prof. Dr. Ir. Hj. Siti Fatimah, M.Si.
Kepakaran: Pemuliaan Ketahanan Terhadap Cekaman Faktor Abiotik
Orasi Ilmiah: Potensi dan Pengembangan Sumber Daya Genetik Lokal Madura untuk Pemuliaan Ketahanan Tanaman terhadap Cekaman Abiotik Kekeringan. - Prof. Dr. Rima Triwahyuningrum, ST., MT.
Kepakaran: Pengolahan Citra Digital
Orasi Ilmiah: Inovasi Teknologi Deteksi Abnormal Paru-Paru Berbasis Artificial Intelligence untuk Mempercepat Diagnosis Penyakit.
Dalam sambutannya, Rektor Dr. Safi’ mengungkapkan kebanggaannya atas capaian ini. “Pengukuhan guru besar ini menandai komitmen UTM dalam mendukung transformasi ilmu pengetahuan yang memberikan dampak nyata bagi masyarakat,” ujarnya.
UTM kini telah terakreditasi unggul dan tengah melaksanakan transformasi menuju daya saing ASEAN 2022–2026. Dengan 34 program studi yang meliputi 2 diploma, 1 program profesi, 26 sarjana, dan 5 pascasarjana, serta lebih dari 20.769 mahasiswa aktif, UTM terus berinovasi dengan rencana pengembangan 17 program studi baru.
Dr. Safi’ juga menekankan pentingnya riset berbasis dampak. “Ke depan, riset-riset dosen UTM tidak hanya berfokus pada output berupa publikasi jurnal ilmiah, tetapi juga pada outcome yang berkontribusi nyata terhadap perbaikan kehidupan masyarakat,” jelasnya. Pengukuhan ini menjadi bukti bahwa UTM tidak hanya berupaya meningkatkan kualitas akademik tetapi juga berperan aktif dalam pengembangan ilmu pengetahuan yang relevan dengan kebutuhan zaman. Dengan guru besar yang baru dikukuhkan, UTM siap melangkah lebih jauh untuk mencetak inovasi dan memberikan kontribusi signifikan, baik di tingkat nasional maupun internasional.






