Rabu (8/11/2023) lalu, empat mahasiswa Program Studi Agribisnis FP UTM, mempresentasikan hasil risetnya pada forum International Conference on Sustainable Agribusiness, Community, Economic and Rural Agriculture (ICo-SACERA). Kegitan tersebut dihelat oleh Program Studi Agribisnis FP UTM bekerjasama dengan PERHEPI (Perhimpunan Ekonomi Pertanian Indonesia) bertempat di Hotel Grand Dafam Signature, Surabaya. Pada kesempatan tersebut, hadir empat pembicara dari tiga negara, yaitu Dr. Raquel M. Balanay dari Caraga State University, Filipina; Prof. Abdul Razak bin Salleh dari University College Bestari, Malaysia; Prof. Bustanul Arifin dari Universitas Lampung; Dr. Ihsannudin dari Universitas Trunojoyo Madura.
Pada kesempatan tersebut, empat mahasiswa FP UTM memaparkan hasil penelitian skripsi masing-masing dengan tema perhutanan sosial. Skripsi ini dibawah payung penelitian yang didanai oleh DRTPM, Kemendikbudristek, dalam skema Penelitian Kerjasama Dalam Negeri (PKDN). Tim peneliti terdiri dari Slamet Widodo dan Amanatuz Zuhriyah (FP UTM), Yuhanin Zamrodah (FP Unisba), dan Purbowo (FP Unwaha).
Nurul Falahah menyajikan hasil penelitian terkait risiko pengelolaan usaha pada Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS) Maju Jaya Madu, Desa Alas Buluh, Kecamatan Wongsorejo, Kabupaten Banyuwangi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada tiga sumber risiko yaitu tata kelola kelembagaan, tata kelola kawasan, dan tata kelola usaha. KUPS Maju Jaya Madu mengusahakan ternak lebah klanceng (Apis florea). Pada awalnya, masyarakat memetik madu dari sarang lebah liar yang berada di kawasan perhutanan sosial. Namun saat ini telah berkembang dengan diternakkan. Produk madu yang dihasilkan telah dipasarkan dan mendapatkan binaan dari Cabang Dinas Kehutanan Wilayah Banyuwangi.
Penelitian berikutnya disajikan oleh Nanda Nur Firdausiya dengan tema strategi nafkah masyarakat sekitar kawasan perhutanan sosial. Penelitian Nanda mengambil lokasi di dua desa kasus perhutanan sosial yang berada di Kabupaten Banyuwangi. Kabupaten Banyuwangi memiliki area perhutanan paling luas di Jawa Timur. Strategi nafkah petani sekitar kawasan perhutanan sosial terdapat tiga pola, yaitu strategi on farm, strategi off farm, dan strategi nafkah ganda.
Peran perempuan dalam perhutanan sosial juga menjadi salah satu tema penelitian yang disajikan pada kegiatan seminar internasional tersebut. Mayang Herminingtyas, dalam penelitiannya menunjukkan bahwa peran perempuan dalam kegiatan perhutanan sosial masih terbatas, utamanya dalam aspek pengambilan keputusan. Pada kesempatan tersebut disampaikan pula rekomendasi untuk dapat meningkatkan peran dan partisipasi perempuan dalam aspek perhutanan sosial. Pelatihan keterampilan kepada perempuan dalam pengolahan produk perhutanan sosial perlu untuk ditingkatkan. Harapannya adalah untuk dapat memberikan nilai tambah terhadap produk dan juga peningkatan kesejahteraan.
Terakhir, Nabila Zannuba Rahman, menyajikan hasil penelitian terkait persepsi masyarakat terhadap dampak perhutanan sosial. Nabila menyoroti dampak perhutanan sosial dari tiga aspek yaitu, aspek ekonomi, aspek konservasi, dan aspek sosial. Temuannya menunjukkan bahwa tingkat persepsi masyarakat dalam kategori sangat tinggi.
Pada kesempatan tersebut, Amanatuz Zuhriyah selaku pembimbing seminar mahasiswa, menyatakan bahwa kegiatan tersebut dikonversi sebagai bagian dari seminar hasil skripsi. Artinya dengan mengikuti kegiatan seminar internasional ini mahasiswa tidak perlu lagi melaksanakan kegiatan seminar hasil skripsi di kampus. Wakil Dekan I FP UTM, Elys Fauziyah, menyambut baik keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan tersebu. “Ini adalah langkah yang bagus, mengenalkan mahasiswa pada forum seminar, apalagi seminar internasional. Ke depan, harus bisa diperbanyak mahasiswa yang menyajikan skripsinya di forum-forum sejenis”, ujarnya.


