Pamekasan — Kedai Reka Cipta Garam yang merupakan pusat riset dan pengembangan garam dari Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura (UTM) kembali menunjukkan komitmennya dalam pemberdayaan masyarakat melalui kegiatan edukasi dan pengabdian. Kali ini, Kedai Reka Cipta Garam melakukan pendampingan kepada anak-anak Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) di Pamekasan, mengajak mereka belajar langsung tentang proses produksi garam.
Kegiatan yang berlangsung di Kedai Garam tersebut bertujuan untuk memberikan pemahaman lebih dalam mengenai industri garam, mulai dari proses pembuatan hingga manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari. Edukasi ini merupakan bagian dari program pengabdian masyarakat yang diinisiasi oleh para dosen dari Program Studi Ilmu Kelautan Fakultas Pertanian UTM.
Dosen Ilmu Kelautan UTM, Dr. Mahfud Efendy, yang menjadi salah satu penggagas kegiatan ini, mengungkapkan pentingnya mengenalkan potensi lokal kepada generasi muda. “Kami ingin anak-anak, baik dari jenjang SD maupun SMA, dapat memahami bagaimana proses produksi garam dilakukan secara tradisional dan modern. Melalui kegiatan ini, kami berharap mereka tidak hanya belajar teori, tetapi juga mendapatkan pengalaman langsung yang dapat memupuk kecintaan terhadap produk lokal,” ujarnya.
Para peserta terlihat antusias mengikuti setiap tahapan proses produksi garam, mulai dari penguapan air laut hingga kristalisasi garam. Selain belajar teknik produksi, mereka juga diajarkan cara memastikan kualitas garam yang dihasilkan sesuai dengan standar yang baik untuk dikonsumsi.
“Pengalaman ini sangat menyenangkan dan menambah wawasan kami. Ternyata, proses pembuatan garam tidak sesederhana yang kami bayangkan. Kami jadi lebih menghargai produk garam yang sehari-hari kami konsumsi,” ujar salah satu siswa SMA yang mengikuti kegiatan ini.
Sementara itu, Ketua Kedai Reka Cipta Garam, Dr. Mahfud, menyatakan bahwa program ini akan terus berlanjut sebagai bagian dari misi UTM dalam memajukan dan mengedukasi masyarakat lokal. “Kami ingin menciptakan ekosistem edukatif yang bisa diakses oleh masyarakat sekitar, terutama generasi muda. Dengan mengenalkan potensi lokal seperti garam, kami berharap dapat mendorong tumbuhnya minat pada sektor pergaraman yang selama ini menjadi salah satu komoditas unggulan Madura,” jelasnya.
Kegiatan ini juga sejalan dengan upaya Universitas Trunojoyo Madura untuk memperkuat peran perguruan tinggi dalam pengabdian masyarakat. Melalui kolaborasi antara akademisi dan masyarakat, diharapkan tercipta sinergi yang mampu meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan kualitas hidup di wilayah pesisir Madura.
Dengan adanya kegiatan seperti ini, Kedai Reka Cipta Garam tidak hanya menjadi tempat riset dan pengembangan, tetapi juga menjadi sarana edukasi dan pemberdayaan masyarakat. Program-program edukatif yang dilakukan oleh Kedai Garam diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi daerah lain dalam mengoptimalkan potensi lokal untuk kesejahteraan bersama.






