Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura menggelar Kuliah Praktisi. Kegiatan ini menjadi sebuah konsekuensi kurikulum MBKM. Mahasiswa diharapkan akan memperoleh ilmu dan keterampilan dari dunia praktisi terkait.
Tak pelak kehadiran praktisi juga diperlukan pada mata kuliah Penyuluhan Pertanian. Novi Badrut Tamami selaku Ketua Prodi Agribisnis menyatakan bahwa kegiatan ini menjadi sinergi yang progresif. “Informasi yang disampaikan dunia praktisi akan memberikan pengayaan materi yang diperoleh di kelas” paparnya.
Dalam kesempatan ini (14/3) Saudah, SP selaku dosen praktisi dari BPP Sepulu Dinas Pertanian dan Perkebunan Bangkalan menjelaskan implementasi dunia kepenyuluhan. Mulai dari aspek perencanaan hingga evaluasi terkait penyuluhan Pertanian. Demikian juga dipaparka tentang profesi penyuluh Pertanian yang telah ditekuninya sekitar 14 tahun.
“Dunia pertanian menjadi jalur langit ketika ditekuni” ungkapnya memotivasi. Dengan menjadi penyuluh turut serta dalam memperkuat penyediaan pangan yang mutlak diperlukan manusia.
Kegiatan yang digelar di auditorium UTM disampaikan, kepenyuluhan memerlukan pendekatan lokal untuk mampu menyampaikan message kepada petani. Penguasaan bahasa lokal menjadi hal yang perlu diperhatikan.
Ihsannudin, selaku dosen pengampu mata kuliah penyuluhan sangat mengapresiasi kegiatan ini. “Gap tataran teori dan implementasi pada profesi penyuluhan pertanian akan teratasi” tuturnya. Ihsannudin lebih lanjut mengutarakan bahwa dengan kuliah praktisi akan membuka jalur networking yang lebih baik ke depan bagi kedua belah pihak.

